Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Kematian

Pembukaan kematian adalah sakaratul maut. Sakaratul sendiri berarti sakit yang sampai-sampai kehilangan akal. Apa yang bisa membantu melewati sakaratul maut? Amal ibadah.. Sebenarnya Rasul pun mengalami sakaratul maut sebagai tanda bahwa beliau juga manusia biasa. Rasul aja mengatakan bila itu sakit, bagaimana kita? “Saya takut gak bawa apa-apa pas mati..” Saya baru tersadar bila tidak semua amal baik yang dilakukan itu Allah ridho dan terima, karena kualitas amalan itu Allah yang tahu dan nilai. Maka butuh untuk memohon supaya amalnya diterima. Memohon amal diterima bukan berarti suudzon ke Allah tapi ya berdoa juga bagian dari kewajiban kan? Jangan lupa minta agar pahalanya bukan hanya diganjar di dunia, tapi juga disimpan untuk bekal di akhirat. Ingat betul perkataan Ust Oemar Mita; Mengharap amal kita juga bernilai akhirat bukan hanya dunia. Kalau semuanya udah diberi di dunia, nanti di akhirat bawa apa? Padahal yang kekal itu akhirat dan lebih dibutuhkan. Hal ini sejalan dengan pe

Surat Untuk Rabbnya - Tenang

"Yang membuatmu merasa tenang dan tentram.." [Arrum:21] Hari ini, memohon pada Allah agar dipertemukan dengan orang yang ketika saya bersamanya, hati saya tenang. Saya sadar bahwa hati saya mudah bergejolak ketika ada sedikit saja gangguan, maka saya butuh orang yang bisa menenangkan saya. Pun ketika orang tersebut tidak bisa menenangkan dalam lisannya, hanya dengan kehadirannya saja bisa meredakan gejolak di hati. Untuk perkara jodoh ini, saya berusaha berserah dan pasrah atas siapapun yang Allah pilihkan dan tetapkan untuk saya. Saya hanya mohon agar orang tersebut adalah yang sabar atas saya, lemah lembut ketika bertutur kata dan menasehati, dan mau mendengar segala cerita saya dari yang tidak penting sampai sangat amat penting. Orang yang mau bersama-sama mencari berkah dan ridho Allah, yang akan cinta Allah melebih cintanya pada saya. Seperti doa ketika ada orang yang menikah; sakinah, mawaddah, dan rahmah. 

Surat Untuk Rabbnya - Terseok-seok

Ramadan hampir berakhir, tapi amalan masih di sini-sini saja. Rasul dan sahabatnya selalu lari super cepat di malam-malam terakhir. Namun, umatnya akhir zamannya ini malah terlena mempersiapkan tetek bengek soal hari Kemenangan.  Kemenangan yang mana? Apa yang sudah kamu menangkan? Hawa nafsu? Kelalaian? Dosa yang bertumpuk. Ya Rabb, tanpa ampunanMu, tanpa kebaikanMu apalah arti hamba ini. Rasanya ingin memenuhi hari dengan bertadarus tiada henti. Namun, berhenti dan menyadari bila buat apa kalau tak dijalani dengan hati? Target semata tanpa arti. Menata lagi niat di dalam hati, semoga Allah terus bantu sampai nanti. Ramadan akan segera berakhir. Mereka yang lalai belum tahu seberapa besar ganjaran yang akan Allah beri bila bersungguh-sungguh di bulan ini. Bahkan Allah beri satu hadiah untuk alam semesta yang nilainya melebihi ibadah dalam seribu bulan. Tidak main-main. Hanya di bulan ini, semua pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup rapat. Mana lagi nikmat Allah yang kamu dustai?