Apa yang bisa membantu melewati sakaratul maut? Amal ibadah.. Sebenarnya Rasul pun mengalami sakaratul maut sebagai tanda bahwa beliau juga manusia biasa. Rasul aja mengatakan bila itu sakit, bagaimana kita?
“Saya takut gak bawa apa-apa pas mati..”
Saya baru tersadar bila tidak semua amal baik yang dilakukan itu Allah ridho dan terima, karena kualitas amalan itu Allah yang tahu dan nilai. Maka butuh untuk memohon supaya amalnya diterima. Memohon amal diterima bukan berarti suudzon ke Allah tapi ya berdoa juga bagian dari kewajiban kan? Jangan lupa minta agar pahalanya bukan hanya diganjar di dunia, tapi juga disimpan untuk bekal di akhirat.
Ingat betul perkataan Ust Oemar Mita; Mengharap amal kita juga bernilai akhirat bukan hanya dunia. Kalau semuanya udah diberi di dunia, nanti di akhirat bawa apa? Padahal yang kekal itu akhirat dan lebih dibutuhkan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan ‘kejarlah akhirat maka dunia akan mengikuti.’ Ketika tujuannya akhirat, insyaAllah urusan dunia akan linier juga Allah kasih.
Amal-amal ini yang akan menemani ketika nanti kita sendirian di kuburan. Si wajah rupawan ketika amal baik yang lebih banyak dan si buruk rupa ketika amal buruk yang lebih berat.
Mereka tidak hanya menemani dalam sehari dua hari tapi sampai sangkakala ditiupkan pertanda Hari Kiamat. Bisa jadi cepat, bisa jadi lama - tidak ada yang tahu.
Semoga Allah permudah kita untuk melakukan amal baik yang Allah ridhoi dan Allah terima sebagai bekal untuk perjalanan panjang nanti..
Komentar
Posting Komentar