Dalam perjalanan pulang sehabis bekerja hingga larut,
saya berhenti sejenak.
Menengok ke sekitar, menengadahkan wajah ke langit.
Lalu bergumam,
Masya Allah saya sudah ada di titik ini.
Titik yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi di tahun sebelumnya.
Lebih besar, lebih menyenangkan.
Berkesempatan ada di sini, dalam pesta demokrasi lima tahunan, melihat dalam perspektif yang berbeda.
Air mata saya luruh diam-diam, tak mampu saya bendung.
Ingin sekali bergegas berwudhu dan mengucap syukur sebanyak-banyaknya, serta memohon ampun sedalam-dalamnya.
Begitu besar yang Allah beri, begitu sedikit kewajiban yang saya tunaikan.
Tak ada murka dalam tiap perjalanan, tapi selalu ada teguran yang mengembalikan.
Ya Rabb,
hambaMu yang lalai ini berusaha untuk selalu berterima kasih atas segala ketetapan dan ketentuanMu. Masih banyak sekali lalai dalam syukurnya, masih banyak kufur dalam nikmatnya.
Ya Rabb,
terima kasih. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar