Senang sekali tiap bangun tidur pikiran yang terbersit pertama kali adalah "alhamdulillah dikasih kesempatan satu hari lagi."
Walaupun saya tidak tahu apakah masih akan bernapas hingga pukul 23.59 nanti.
Ritme hidup sedang diusahakan agar pelan dan tidak terburu-buru. Lagipula tidak ada yang dikejar. Saya tidak mau melewatkan lagi banyak hal ketika hidup saya dalam ritme yang cepat sekali.
Saya berusaha nikmati tiap menitnya, saya berusaha rasakan napas yang didapat secara gratis ini.
Bila ritme sedang meningkat, entah kenapa otak seperti memberi sinyal 'ayo tarik napas, ayo pelan-pelan', lalu kerungsingan akan perlahan menurun.
Saya sedang berusaha mengelola emosi yang datang dan tidak terburu-buru untuk merasa baik. Januari tahun ini, melelahkan secara emosi. Meski tidak hilang, saya usahakan agar hal ini tidak memengaruhi kinerja di siang hari. Lalu, saya luapkan di malam hari dalam keheningan sampai dada tidak lagi sesak. Bulan yang penuh air mata.
Februari sudah hampir habis dan keadaan hati sudah hampir membaik. Memang Allah Maha Baik.. selalu menghibur hambaNya.
Hidup saat ini terasa bermakna sekali, setelah banyak kematian yang menghampiri. Memang benar, kematian adalah sebaik-baiknya pengingat.
Semoga bisa bersyukur atas banyak hal lebih sering dan banyak. Semoga bisa diizinkan untuk hidup satu hari lagi, membawa keberkahan. Pun bila mati dalam keadaan yang baik dan Allah ridho.
Komentar
Posting Komentar