Langsung ke konten utama

Penuh di Usia Baru

Hari itu saya merasa penuh, bersyukur karena Allah kasih saya kesempatan lagi untuk hidup.

Mengambil jarak sejenak agaknya jadi pilihan yang tepat karena saya bisa mengisi bagian-bagian diri yang kemarin terkuras habis.

Aktivitas saya kembali padat, tiba-tiba merasa hanya butuh istirahat.

Pikiran bahwa saya butuh manusia lain untuk bersandar tetiba sirna. Saya merasa cukup dengan diri saya ini. Meski sesekali saya butuh teman untuk sekadar berbagi ceritanya, tapi nyatanya perasaan itu sudah tak lagi semengganggu itu.

Entah memang saya sudah penuh atau hanya tenggelam dalam ritme aktivitas yang membuat saya lupa akan perasaan 'butuh' tersebut.

Lagi-lagi saya tenggelam dalam ribuan balon pikiran. Saya bertanya apakah benar saya sudah merasa cukup atau ini hanya sementara?

Tak ingin terlalu ambil pusing, saya berusaha menikmati hari ini - hari di mana saya merasa penuh dan utuh.

Semoga perasaan cukup ini tidak sementara dan bertahan lebih lama, sebab kembali berharap pada manusia untuk mengisi kekosongan tersebut terlalu melelahkan. 

Komentar