Allah sudah mengarahkan jalan, akhirnya, pada satu orang yang belum lama dikenal. Meski begitu, saya merasa sudah mengenalnya dan bisa berbicara tentang apapun.
Dalam waktu kesendirian yang lama ini, membuat saya berpikir, sosok apa yang saya butuhkan untuk bersama-sama menghadapi keanehan hidup.
Ternyata sosok itu ada di dirinya.
Lubang yang perlahan saya isi dengan diri saya sendiri, menjadi lebih sempurna ketika ia hadir. Kami tak saling mengobati, tapi saling berjanji akan menemani diri berproses.
Keputusan ini memang terasa cepat, apalagi banyak hal yang tidak saya ceritakan ke khalayak. Bukan karena tak ingin, tetapi seiring berjalannya waktu, saya semakin sadar tak perlu sebuah kisah saya sampaikan secara utuh. Malah, lebih dipilah, bagian mana yang bisa diceritakan, mana yang tidak ke orang-orang yang tentunya juga dipilah-pilah.
Mungkin fisik dia, tak sekuat saya. Mungkin pemikiran dia, tak setenang saya. Tapi, hatinya luar biasa luas, lapang, dan baik. Tapi, cintanya untuk saya tak perlu diragukan lagi. Usahanya pun gigih untuk diri sendiri dan orang lain.
Lantas, apakah saya tidak mempertimbangkan mengenai hal-hal yang terlihat? Tentu, bahkan saya sudah berserah atas konsekuensi yang harus saya hadapi di masa mendatang. Namun, hal ini tak membuat saya mundur karena saya selalu percaya Allah bersama saya.
Hal yang tidak terlihat dari dirinya menjadi satu faktor yang saya butuhkan untuk menjalani hidup. Bagaimana saya akhirnya merasakan cinta sebenar-benarnya. Bagaimana saya akhirnya percaya bahwa saya layak untuk dicintai. Bagaimana ketakutan saya akan hubungan dibuktikan dengan segala perbuatan baiknya ke saya.
Yang tak terlihat oleh orang, jadi hal yang saya butuhkan. Dan saya merasa tidak perlu menjelaskan itu ke banyak orang. Cukup saya dan Allah yang tahu benar apa yang saya butuhkan.
Pada akhirnya, kita akan dibersamai dengan orang yang dibutuhkan dan yang terbaik menurut versi Allah. Saya, tidak pernah tahu kenapa akhirnya saya dibersama dengan dia. Yang saya tahu, ketika saya berdoa, Allah mendekatkan dengan dia. Ketika saya takut, Allah meyakinkan hati saya. Ketika saya tidak percaya, Allah menunjukkan cintaNya lewat dia.
Dan saya insyaAllah yakin dengan pilihan saya, dengan segala konsekuensi, bahagia dan sedih. Selama Allah bersama saya, selama Allah ridho atas saya.
Komentar
Posting Komentar